Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lomba Dialog Kemerdekaan oleh Siyah


SMA 1 Singkep Barat,  mengadakan lomba berdialog tentang perayaan hari kemerdekaan. Acaranya berlangsung di aula sekolah pada tanggal 15 Agustus 2020. Syarat dialog terdiri dari tiga orang pemain yaitu, dua orang siswa perempuan dan seorang siswa laki-laki. Anggota OSISpun mengumumkan perlombaan di setiap kelas. Para siswa di kelas XII IPA 2 yang telah mendengarkan pengumuman pun memilih rekan yang akan mengikuti lomba. Mereka adalah Eka, Sindy, dan Didi. Sebelum mengikuti lomba mereka melakukan latihan terlebih dahulu.
Mari, kita simak!

Eka: "Kalian tahu tidak kapan hari kemerdekaan kita itu?"
Sindy: "Tahu, 17 Agustus!"
Didi: "Tahu tanggalnya, tetapi tahu tidak sejarahnya, bagaimana?"
Eka: "Ya tahulah, aku ceritakan, ya!"
Sindy: "Benar sekali, selain peringatan upacara 17 Agustus, kita juga selalu merayakannya dengan mengadakan permainan rakyat setelah melakukan upacara bendera."
Didi: "Permainan rakyat itu banyak sekali, contohnya panjat pinang, makan kerupuk, balap karung, dan banyak lagi!"
Sindy: "Nah, kalian tahu tidak sejarah lomba panjat pinang?"
Eka: "Tidak tahu, memang kamu tahu?"
Didi: "Aku tahu, jadi begini, panjat pinang itu berasal dari negara Belanda. Pada saat Indonesia dijajah dahulu, jika Belanda sedang merayakan perayaan besar seperti hajatan, sambutan tamu besar atau pernikahan. Mereka akan mengadakan panjat pinang. Nah, yang mengikutinya itu orang-orang pribumi atau Indonesia. Karena, orang zaman dahulu itu, jarang memakan makanan yg enak, dengan mengikuti lomba panjat pinang itu mereka bisa berlomba -lomba mengambil makanan enak atau barang yang dijadikan hadiah."
Eka: "Ouuh begitu, ya!  Aku juga tidak mau kalah! Kalian tahu tidak sejarah lomba makan kerupuk?"
Sindy:  "Kalau itu aku tahu! Jadi ceritanya begini, pada masa itu, masyarakat Indonesia kesulitan merasakan makanan yang enak. Makanya makanan yang mereka makan itu kerupuk yang dibuat dari campuran tepung dan bahan lainya. Diadakanlah lomba makan kerupuk ini untuk memperingati penderitaan Indonesia di masa penjajahan."
Didi: "Olehkarena itu, kita harus menjaga negeri yang telah diperjuangkan dengan susah payah oleh para pahlawan kita. Dengan menjaga dan melestarikan budaya, agama, dan bahasa."
Eka/Didi: "Benar sekali!  Merdeka! Merdeka!"

Sumber

Arfanti, Roslia. 2019. Sahabatku Indonesia: BIPA 4. Jakarta: Badan Pengembangan dan Perbukuan
https://kolega.id/ini-sejarahnya-lomba-makan-kerupuk-dan-panjat-pinang-yang-kini-hilang-saat-pandemi/

Posting Komentar untuk "Lomba Dialog Kemerdekaan oleh Siyah"