Peraturan Ada untuk Dilanggar Bagi Mereka yang Belum Sadar
Suatu hari dua pekerja pabrik yang kena PHK, berniat untuk pulang ke kampung halamannya dengan tidak mengindahkan PSBB yang sedang diterapkan di daerahnya.
Maman : “Kos, kita mudik saja, yuk! Di Jakarta sudah tidak ada kerjaan, nih!”
Engkos : “Benar juga, Man. Yuk, besok pagi kita lewat jalan tikus.”
Keesokan harinya, tepat di pagi buta mereka tancap gas untuk mudik ke Cicalengka melalui jalan tikus agar tidak terkena razia polisi. Sesampainya di jalan tikus ...
Engkos : “Man, bagaimana ini? Di depan ada Polisi!”
Maman : “Tenang, biar aku saja yang bicara.”
Polisi 1 : “Minggir dulu, Pak!”
Polisi 1 : “Mohon maaf, Bapak-bapak ini mau mudik, ya? Mobil plat Jakarta, harap putar balik.”
Maman: “Sebentar, Pak Polisi! Maaf, Pak. Kami bisa saja putar balik, tapi Bapak berani jamin kami langsung dapat bantuan sembako atau tidak, Pak? Kami kelaparan di Jakarta, anak dan istri kami tinggal di desa, hiks ... hiks ...”
Polisi 1: “Mohon maaf, Pak. Kami hanya menjalankan tugas, untuk masalah bantuan itu wewenang pemerintah daerah Bapak. Bapak bisa tanyakan ke RT dahulu.”
Maman: “Nah, itu, Pak masalahnya! RT saya malah bertanya, ‘Kapan bantuan yang dijanjikan Pagub turun, ya?’ Jadi kami lebih baik mudik, Pak.”
Polisi 1: “Iya juga ya, daripada kalian mati kelaparan. Silakan, Bapak boleh mudik, tapi jangan bilang saya yang meloloskan dari razia. Salam untuk keluarga Bapak, ya!”
Maman : “Terima kasih banyak, Pak ... Terima kasih ...”
Engkos : “Bagaimana, Man?”
Maman : “Aman!”
Engkos : “Keren kamu, Man! Hahaha!”
Polisi 2 : “Kenapa mobil plat Jakarta itu diloloskan?”
Polisi 1: “Kasihan, Pak. Mereka kelaparan, tidak tega saya, jadi saya perbolehkan. Siapa tahu di desa bantuan lebih cepat tersalurkan dari pada di kota, sehingga mereka terhindar dari kelaparan.”
Polisi 2 : “Kamu ini bagaimana! PSBB ini harus dijalankan dengan baik, agar tidak ada korban yang berjatuhan kembali, bukannya membiarkan mereka mudik dan semakin banyak yang mati! Jangan kau ulangi!”
Polisi 1 : “Si-siap, Ndan. Siap! Saya salah, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan siap terima hukuman yang sepantasnya.”
Posting Komentar untuk "Peraturan Ada untuk Dilanggar Bagi Mereka yang Belum Sadar"